Gelar
oleh Najilul Barokah
Perkuliahan akan segera tiba. Kala itu
sudah H-1 masuk kuliah, Sonya mendapat pesan dari seniornya sebab ia mengunggah
foto diWhatsApp-nya.
“Keren banget eh!”, bunyi pesan dari Bang
Stefan
“Bang Stefan tuh suka bercanda deh.”,
balasnya
“Mbok saya diajari Sonya.”, pinta Bang
Stefan
“Saya belum bisa Bang, sini kirim aja foto
Abang.”, ledek Sonya
“Boleh, tapi foto yang ada kamunya!”,
“Emang kita pernah foto bareng Bang?”,
balas Sonya heran
“Enggak pernah.”, balas Bang Stefan
“Ayo foto dulu dong!”, ajak Sonya
“Wkwkwk asek asek!”,
Berlanjutnya percakapan online mereka
berdua, Sonya menanyakan perihal tanggal wisuda Bang Stefan yang jatuh pada
bulan Februari. Ternyata wisuda Bang Stefan tanggal 12 Februari hari Rabu. Sonya
gelagapan menyiapkan apa yang akan ia bawa sat wisuda Bang Stefan. Ia berencana
untuk membawakan foto hasil editannya sendiri jenis line art. Tapi satu
masalahnya, Sonya tidak memiliki fotoBang Stefan. Ia berusaha mendapatkannya
lewat instagram namun tidak ada foto yang cloeseup. Menanyakan ke
teman-temannya pun tidak ada yang memberikan.
Memilih alterntif lain, Sonya membuat
kata-kata ucapan untuk Bang Stefan. Yang nantinya ia cetak dan dibingkai. Bang
Stefan mengingatkan besok ketika ia wisuda Sonya harus datang, kalau tidak
datang berarti durhaka. Selain itu Bang Stefan juga mengatakan kedatangan Sonya
adalah buket terindah. Ya meskipun dihari wisuda Bang Stefan dia ada kuliah,
dia akan tetap datang karena Bang Stefan sendiri sangat berarti dalam hidupnya
selama diperantauan. Sonya menyiapkan semuanya dengan sebaik mungkin demi Bang
Stefan.
Tibalah hari itu juga, Sonya sedang kuliah
sedang Bang Stefan sudah menunggunya. Sonya beralasan izin ke kamar kecil pada
dosen demi dapat menemui Bang Stefan. Ketika sudah bertemu ia berikan kata-kata
yang sudah ia buat khusus untuk wisuda Bang Stefan. Diterimalah pemberian Sonya
dengan sangat bahagia padahal kehadirannya saja sudah cukup untuk Bang Stefan.
Mereka mengabadikan momen spesial itu
lewat kamera dan mereka berpelukan sebagai tanda kebahagiaan mereka. Namun
ketika Sonya berpamitan untuk masuk kelas lagi, Bang Stefan menarik tangannya
dan sekali lagi memeluk erat tubuh Sonya. Sonya kebingungan bukan main, setelah
Bang Stefan melepaskan tubuhnya ia mengatakan bahwa akan pergi jauh dari Jogja.
Sonya terdiam tak mampu berkata apa-apa. Ia sekarang sadar bahwa ada rasa yang
tumbuh dalam hati Bang Stefan maupun dirinya. Sonya merelakan kepergiannya
karena itu memang untuk kebaikan mereka. Tapi Bang Stefan juga berjanji akan
kembali pada Sonya.
Komentar
Posting Komentar