Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Sebuah Cerita yang Teinspirasi dari Novel Jazuli Imam

Tentang Kata Oleh Najilul Barokah Malam itu suhunya cukup rendah sampai Jumi harus menarik selimutnya dan memakai jaket tebal. Langit begitu acuh padanya begitu juga bintang enggan bertatap muka. Ronda menjadi agendanya pagi itu mulai dari tengah malam sampai subuh. Kelompok ronda malam itu ada 6 orang. Awalnya semua terjaga ada yang main game dan membaca buku. Jumi sendiri membaca novel yang baru ia ambil dari toko 2 hari yang lalu. Novel itulah yang menemaninya berjaga di pondok pesantren. Semua teman rondanya sibuk masing-masing. Cukup miris dizaman sekarang ini berkumpul dengan manusia namun sibuk dengan gadget- nya generasi merunduk-orang menyebutnya seperti itu. Jumi asik dengan novelnya sampai subuh dan tidak tumbang sama sekali. Beberapa kali Jumi mendengar suara mulai dari buah jatuh berkali-kali, ada yang berjalan disemak-semak dan daun jatuh. Namun ia hiraukan dan tetap saja fokus pada novelnya. Ia telan semua cerita yang disajikan penulis dan Jumi hanyut ke dalamny

Namanya juga Hidup

Gelar oleh Najilul Barokah Perkuliahan akan segera tiba. Kala itu sudah H-1 masuk kuliah, Sonya mendapat pesan dari seniornya sebab ia mengunggah foto di WhatsApp -nya. “Keren banget eh!”, bunyi pesan dari Bang Stefan “Bang Stefan tuh suka bercanda deh.”, balasnya “Mbok saya diajari Sonya.”, pinta Bang Stefan “Saya belum bisa Bang, sini kirim aja foto Abang.”, ledek Sonya “Boleh, tapi foto yang ada kamunya!”, “Emang kita pernah foto bareng Bang?”, balas Sonya heran “Enggak pernah.”, balas Bang Stefan “Ayo foto dulu dong!”, ajak Sonya “Wkwkwk asek asek!”, Berlanjutnya percakapan online mereka berdua, Sonya menanyakan perihal tanggal wisuda Bang Stefan yang jatuh pada bulan Februari. Ternyata wisuda Bang Stefan tanggal 12 Februari hari Rabu. Sonya gelagapan menyiapkan apa yang akan ia bawa sat wisuda Bang Stefan. Ia berencana untuk membawakan foto hasil editannya sendiri jenis line art.  Tapi satu masalahnya, Sonya tidak memiliki fotoBang Stefan. Ia berusaha me

Yang Pergi Akan Kembali

Pulang Oleh Najilul Barokah Sore itu langit sedikit abu ditambah mentari sudah kembali ke peraduannya. Tidak seperti sore yang lalu, sore itu mereka tidak mendapat jatah nasi dari pesantren. Bukan tanpa alasan, karena sedang dalam masa-masa HAUL pengasuh pondok pesantren yang banyak sekali cara salah satunya adalah muqodaman. Khatam sudah pembacaan al-Qur’an, dan malam itu agendanya adalah makan bersama di mushola barat. Selepas maghrib berdoa bersama dengan Bu Nyai Khusnul Khotimah Warson juga hadir para alumni hafidhoh dan santri yang masih belajar di pesantren. Suasananya begitu hangat, lautan manusia mengenakan mukena putih yang dirasakan dimata sungguh sejuk. Ditambah berdoa dengan khidmat mengingatkanku akan rumah dan kakekku yang sudah pulang ke syurga mendahului cucunya. Kala bersholawat aku termangu diam entah memikirkan apa aku juga tak tahu. Aku merasakan ketenangan sekaligus sedih karena tidak bersama dengan bapak ibu. Aku rasanya ingin sekali pulang, benar-benar p