Langsung ke konten utama

Sebuah Cerita yang Teinspirasi dari Novel Jazuli Imam

Tentang Kata
Oleh Najilul Barokah

Malam itu suhunya cukup rendah sampai Jumi harus menarik selimutnya dan memakai jaket tebal. Langit begitu acuh padanya begitu juga bintang enggan bertatap muka. Ronda menjadi agendanya pagi itu mulai dari tengah malam sampai subuh. Kelompok ronda malam itu ada 6 orang. Awalnya semua terjaga ada yang main game dan membaca buku. Jumi sendiri membaca novel yang baru ia ambil dari toko 2 hari yang lalu. Novel itulah yang menemaninya berjaga di pondok pesantren. Semua teman rondanya sibuk masing-masing. Cukup miris dizaman sekarang ini berkumpul dengan manusia namun sibuk dengan gadget-nya generasi merunduk-orang menyebutnya seperti itu. Jumi asik dengan novelnya sampai subuh dan tidak tumbang sama sekali.
Beberapa kali Jumi mendengar suara mulai dari buah jatuh berkali-kali, ada yang berjalan disemak-semak dan daun jatuh. Namun ia hiraukan dan tetap saja fokus pada novelnya. Ia telan semua cerita yang disajikan penulis dan Jumi hanyut ke dalamnya. Hingga akhirnya tiba waktu subuh selesailah sudah ronda lain dengan bacaan Jumi, belum usai. Ia langsung beranjak ke tempat tidurnya yang sudah memanggil-manggilnya sedari tadi. Terlelap sudah jauh ke alam bawah sadar. Menutup novelnya untuk dilanjutkan esok pagi.
Matanya terjaga akhirnya saat jarum menunjukkan angka 8. Bukannya langsung membuka pintu kamar mandi, ia malah membuka novelnya yang belum usai dibaca. Langsung dilanjutkan membaca yang sudah sampai pada halaman seratus sekian. Penuh tawa dan kegelian membaca novel itu karena ada adegan ciuman yang dapat ia bayangkan dari tulisan yang ia baca. Sampai akhirnya khatam juga membaca sekitar pukul 14.13 WIB. Jadi seharian Jumi benar-benar dikasur untuk membaca novel tersebut. Tak ketinggalan dibagikanlah kabar bahwa ia telah usai membaca novel tersebut di insta story WhatsApp.
Selain di insta story WhatsApp Jumi juga memposting fotonya bersama sang penulis di feed instagram dengan sedikit caption tak lupa ia tag penulisnya. Dengan harapan direspon oleh sang penulis. Bahagia sekali ia bisa selelsai membaca novel tersebut dan menambah semangatnya untuk membaca terutama novel. Sebab membaca nover karya Jazuli Imam semangatnya untuk menulis semakin besar dan bercita-cita dapat membuat novelnya sendiri. Tak main-main hari itu juga ia menulis satu cerita yang kemudian ia bagikan pada teman-temannya untuk dibaca dan yang pasti ia meminta komentar atas apa yang ditulisnya.

Beberapa orang ia kirimi ceritanya tersebut dan mereka banyak sekali memberikat komentar dan masukan yang sangat membangun. Ia semakin bersemangat  untuk mencoba menulis dan teman-temannya pun sangat mendukung. Tak enggan untuk membatu Jumi mencapai apa yang ia inginkan. Benar-benar teman yang sangat menyenangkan dan bisa dibilang saudara yang sangat hangat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Niat dan Habit

Semua orang pernah mengalami masa sulit Sederhana yang mungkin banyak orang mengalaminya Bangun pagi dan tidur lebih awal Terkadang tidak bisa kita hindari dengan adanya pekerjaan yang kita miliki Sering kali kita begadang karena tugas yang begitu banyak Akibatkanya kita terpaksa terjada sampai tengah malam Alhasil bangun siang Aku yakin itu menyebalkan Kita miss beberapa hal sholat, sarapan dan rutinitas pagi lainnya Tapi ya memang kita harus menguatkan diri kita dan berusaha menyelesaikan segala pekerjaan disiang hari Sehingga kita bisa melakukan hal lainnya tepat waktu Memulai memang tidak mudah Yang pasti kita harus berusaha mencobanya Dan kuatkan pikiran dan niat Insya Alloh semua akan berjalan lancar perlahan dan pasti Semangat yang lagi berusaha memperbaiki diri :) China, February 19

Another Level of Kangen

 Akhirnya bertemu... Malam ini aku tidur pukul 9 malam. Aku merasa cukup lelah, yang biasanya tidur pukul 12 malam. Ditidurku malam ini, aku terbangun pukul 1 dini hari. Dalam beberapa hari ini aku tak berani membuka mata ketika terbangun, karena takut akan gelapnya malam. Khawatir ada sesuatu yang hadir namun aku tak mau dan tak sanggup melihatnya. Terbangun yang kulakukan hanya mengecek ponsel untuk melihat waktu. Lagi, aku kembali terbangun dipukul 03.30 aku tak beranjak dari kasurku. Aku akhirnya bertemu kembali dengannya setelah tidak saling berbalas pesan kurang lebih 10 hari. Aku hanya tidak ingin merusakan hubungan baikku denganya. Aku biarkan pesan terakhir yang dia kirimkan padaku tanpa adanya jawaban dariku. Aku menguatkan diriku untuk fokus pada studiku dan akupun berharap dia fokus pada studinya. Aku tidak mau mengganggu dan terganggu oleh hal yang memang bukan prioritas kami. Sejujurnya kami tidak akrab, hanya tahu satu sama lain untuk waktu yang singkat.  Suatu ketika ki

Kamu

Tak perlu jadi seperti orang lain Kamu sudah tepat menjadi versi dirimu Cukup terus memperbaiki diri dan upgrade value dirimu Kamu pantas untuk hidup seperti apa yang kamu inginkan Perkataan orang lain kadang benar tapi banyak juga yang tidak cocok untuk kita Karena kita yang lebih tahu siapa diri kita Tetap berjalan dijalurmu Jangan sekali-kali goyah akan celoteh manusia yang hanya karena mereka iri pada dirimu Banyak hal yang lebih penting yang bisa kamu pikirkan dan pertimbangkan Tetap kuat dan semangat Jangan lupa tersenyum Senyummu itu manis dan membuat manusia lain senyum akan senyummu China, February 18th