Langsung ke konten utama

Rejeki Seret Banget, Why?

Manusia diciptakan sudah dengan takdirnya masing-masing, manusia hanya cukup menjalaninya. Tapi ingat takdir memanglah ketentuan Tuhan, tapi sebagai manusia kita juga harus tetap berusaha yang terbaik. Tidak boleh pasrah dengan apa yang terjadi dengan dirinya di dunia. Perihal rejeki manusia terkadang kurang menyadari dan tidak bersyukur dengan apa yang didapatkannya. Untuk itu kita perlu memahami beberapa hal mengapa sulit untuk mendapatkan rejeki.

Sebenarnya rejeki itu sudah diatur oleh Tuhan, hanya saja setiap manusia usahanya berbeda-beda untuk mendapatkan rejeki mereka. Ada yang berusaha keras dan berkorban banyak untuk menjemput rejekinya, ada juga yang malas-malasan tapi penginnya uang mengalir dengan mudahnya. Ini yang harus disadari oleh setiap manusia dan harus bersyukur dengan apa yang sudah didapatkannya. Tanpa bersyukur manusia tidak akan pernah merasa cukup dengan yang didapatkannya.

Rejeki juga bisa dilihat dari jam bangun tidurnya. Ada yang bilang “Jangan tidur di pagi hari, nanti rejekinya dipatok ayam!”, ini kalimat yang sudah familiar di telinga masyarakat Indonesia. Dari kalimat ini sudah jelas menggambarkan, jika kita pagi-pagi masih tidur kita akan rugi. Banyak sekali contoh realistis di sekitar kita, hanya saja kita mungkin tidak menyadarinya. Orang-orang tentu saja bangun pagi-pagi buta untuk membuka tokonya, orang tentu akan mendatangi toko yang sudah buka. Meskipun kita sudah berlangganan di toko A tapi ketika pagi-pagi kita membutuhkan sesuatu tapi toko A belum buka pasti kita akan mencari toko yang lain. Sudah jelas sekali kan dari contoh tersebut? Masih mau bukti lagi? Oke deh contoh berikutnya. Kita akan belajar dari pedagang sayuran. Mereka berangkat ke pasar pagi-pagi buta, ada yang jam 4, jam 3 bahkan jam 2 pagi. Tentu saja mereka datang pagi-pagi buta untuk bisa bertemu dengan pembelinya, karena pembeli yang datang itu dari berbagai daerah yang cukup jauh yang di daerahnya tidak ada sayuran tersebut. Contohnya sudah sangat jelas. Kebangetan nih kalo kita masih malas-malasan untuk bangun pagi. Selain belajar dari pedagang kita juga bisa belajar dari ayam. Kok bisa? Ya bisa dong, coba sekarang kita perhatikan baik-baik. Yang biasanya membangunkan manusia selain alarm siapa? Ya betul sekali jawabannya ayam. Ayam itu pagi-pagi buta sudah berkokok, jam 3 pagi ayam sudah mengeluarkan suaranya yang merdu dan lantang utuk membangunkan manusia. Tapi sayang banyak juga yang bangunnya tetap siang. Harusnya kita malu sama ayam yang bangunnya pagi-pagi buta. Masa iya manusia kalah sama ayam, malu dong. Manusia kan diberi akal dan nafsu, sedangkan hewan hanya diberi nafsu. Masa kebiasaan manusia kalah sama kebisaan hewan. Eits jangan baper deh, ini buat menyadarkan kita semua saja betapa berharganya waktu pagi hari.

Kita lanjutkan ya, tadi perihal jam bangun tidur. Nah sekarang bagaimana perilaku kita. Mungkin kadang ada yang berpikir “Aku udah berusaha kerja keras kok tapi enggak sukses-sukses”, eits mungkin kita perlu ngaca sebentar nih. Kalo di logika memang ya, harusnya sudah berusaha keras harusnya sukses. Tapi coba kita renungkan dulu, rejeki itu bakalan sampai ke kita kalau tidak ada penghalang. Penghalang? Ya tentu saja ada penghalang yang menyebabkan rejeki kita tidak sampai ke kita. Apa saja sih penghalangnya? Jawabannya bisa beragam ya teman-teman. Dari perilaku kita sendiri misalnya, kita masih iri sama teman kita yang sudah sukses duluan. Suka nyinyirin mereka di belakang, padahal kan mereka tidak bersalah dengan kegagalan yang kita dapatkan. Terus lihat teman kita yang lagi kesusahan bukannya dibantu kitanya malah mengindar, banyak alasan. Membantu orang lain tidaklah harus berupa materi saja, tapi kita bisa mendengarkan keluh kesah mereka meskipun kita juga sedang kesusahan. Setidaknya kita bisa menjadi pendengar yang baik. Terus kita lihat ada orang yang minta-minta kita tidak memberinya, ya meskipun kita tidak tahu apakah mereka benar-benar tidak bisa mencari rejeki dengan bekerja. Setidaknya kita niatkan hal tersebut untuk bersedekah, kita harus ingat apa yang kita berikan pasti Tuhan akan mengembalikannya berkali-kali lipat kepada kita.

Jadi rejeki itu harus dijemput dan harus dicari dengan jalan yang benar. Tidak cukup usaha keras saja, tapi kita juga harus meminta pertolongan Tuhan. Karena semua yang ada didunia ini sudah ada skenarionya tinggal kita mengikuti dan berusaha dengan berbagai cara tanpa menentang Tuhan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Niat dan Habit

Semua orang pernah mengalami masa sulit Sederhana yang mungkin banyak orang mengalaminya Bangun pagi dan tidur lebih awal Terkadang tidak bisa kita hindari dengan adanya pekerjaan yang kita miliki Sering kali kita begadang karena tugas yang begitu banyak Akibatkanya kita terpaksa terjada sampai tengah malam Alhasil bangun siang Aku yakin itu menyebalkan Kita miss beberapa hal sholat, sarapan dan rutinitas pagi lainnya Tapi ya memang kita harus menguatkan diri kita dan berusaha menyelesaikan segala pekerjaan disiang hari Sehingga kita bisa melakukan hal lainnya tepat waktu Memulai memang tidak mudah Yang pasti kita harus berusaha mencobanya Dan kuatkan pikiran dan niat Insya Alloh semua akan berjalan lancar perlahan dan pasti Semangat yang lagi berusaha memperbaiki diri :) China, February 19

Another Level of Kangen

 Akhirnya bertemu... Malam ini aku tidur pukul 9 malam. Aku merasa cukup lelah, yang biasanya tidur pukul 12 malam. Ditidurku malam ini, aku terbangun pukul 1 dini hari. Dalam beberapa hari ini aku tak berani membuka mata ketika terbangun, karena takut akan gelapnya malam. Khawatir ada sesuatu yang hadir namun aku tak mau dan tak sanggup melihatnya. Terbangun yang kulakukan hanya mengecek ponsel untuk melihat waktu. Lagi, aku kembali terbangun dipukul 03.30 aku tak beranjak dari kasurku. Aku akhirnya bertemu kembali dengannya setelah tidak saling berbalas pesan kurang lebih 10 hari. Aku hanya tidak ingin merusakan hubungan baikku denganya. Aku biarkan pesan terakhir yang dia kirimkan padaku tanpa adanya jawaban dariku. Aku menguatkan diriku untuk fokus pada studiku dan akupun berharap dia fokus pada studinya. Aku tidak mau mengganggu dan terganggu oleh hal yang memang bukan prioritas kami. Sejujurnya kami tidak akrab, hanya tahu satu sama lain untuk waktu yang singkat.  Suatu ketika ki

Kamu

Tak perlu jadi seperti orang lain Kamu sudah tepat menjadi versi dirimu Cukup terus memperbaiki diri dan upgrade value dirimu Kamu pantas untuk hidup seperti apa yang kamu inginkan Perkataan orang lain kadang benar tapi banyak juga yang tidak cocok untuk kita Karena kita yang lebih tahu siapa diri kita Tetap berjalan dijalurmu Jangan sekali-kali goyah akan celoteh manusia yang hanya karena mereka iri pada dirimu Banyak hal yang lebih penting yang bisa kamu pikirkan dan pertimbangkan Tetap kuat dan semangat Jangan lupa tersenyum Senyummu itu manis dan membuat manusia lain senyum akan senyummu China, February 18th