Manusia diciptakan sudah dengan
takdirnya masing-masing, manusia hanya cukup menjalaninya. Tapi ingat takdir
memanglah ketentuan Tuhan, tapi sebagai manusia kita juga harus tetap berusaha
yang terbaik. Tidak boleh pasrah dengan apa yang terjadi dengan dirinya di
dunia. Perihal rejeki manusia terkadang kurang menyadari dan tidak bersyukur
dengan apa yang didapatkannya. Untuk itu kita perlu memahami beberapa hal
mengapa sulit untuk mendapatkan rejeki.
Sebenarnya rejeki itu sudah diatur
oleh Tuhan, hanya saja setiap manusia usahanya berbeda-beda untuk mendapatkan
rejeki mereka. Ada yang berusaha keras dan berkorban banyak untuk menjemput
rejekinya, ada juga yang malas-malasan tapi penginnya uang mengalir dengan
mudahnya. Ini yang harus disadari oleh setiap manusia dan harus bersyukur
dengan apa yang sudah didapatkannya. Tanpa bersyukur manusia tidak akan pernah
merasa cukup dengan yang didapatkannya.
Rejeki juga bisa dilihat dari jam
bangun tidurnya. Ada yang bilang “Jangan tidur di pagi hari, nanti rejekinya
dipatok ayam!”, ini kalimat yang sudah familiar di telinga masyarakat
Indonesia. Dari kalimat ini sudah jelas menggambarkan, jika kita pagi-pagi
masih tidur kita akan rugi. Banyak sekali contoh realistis di sekitar kita,
hanya saja kita mungkin tidak menyadarinya. Orang-orang tentu saja bangun
pagi-pagi buta untuk membuka tokonya, orang tentu akan mendatangi toko yang
sudah buka. Meskipun kita sudah berlangganan di toko A tapi ketika pagi-pagi
kita membutuhkan sesuatu tapi toko A belum buka pasti kita akan mencari toko
yang lain. Sudah jelas sekali kan dari contoh tersebut? Masih mau bukti lagi?
Oke deh contoh berikutnya. Kita akan belajar dari pedagang sayuran. Mereka berangkat
ke pasar pagi-pagi buta, ada yang jam 4, jam 3 bahkan jam 2 pagi. Tentu saja
mereka datang pagi-pagi buta untuk bisa bertemu dengan pembelinya, karena pembeli
yang datang itu dari berbagai daerah yang cukup jauh yang di daerahnya tidak
ada sayuran tersebut. Contohnya sudah sangat jelas. Kebangetan nih kalo kita
masih malas-malasan untuk bangun pagi. Selain belajar dari pedagang kita juga
bisa belajar dari ayam. Kok bisa? Ya bisa dong, coba sekarang kita perhatikan
baik-baik. Yang biasanya membangunkan manusia selain alarm siapa? Ya betul
sekali jawabannya ayam. Ayam itu pagi-pagi buta sudah berkokok, jam 3 pagi ayam
sudah mengeluarkan suaranya yang merdu dan lantang utuk membangunkan manusia.
Tapi sayang banyak juga yang bangunnya tetap siang. Harusnya kita malu sama
ayam yang bangunnya pagi-pagi buta. Masa iya manusia kalah sama ayam, malu
dong. Manusia kan diberi akal dan nafsu, sedangkan hewan hanya diberi nafsu.
Masa kebiasaan manusia kalah sama kebisaan hewan. Eits jangan baper deh, ini
buat menyadarkan kita semua saja betapa berharganya waktu pagi hari.
Kita lanjutkan ya, tadi perihal jam
bangun tidur. Nah sekarang bagaimana perilaku kita. Mungkin kadang ada yang
berpikir “Aku udah berusaha kerja keras kok tapi enggak sukses-sukses”, eits
mungkin kita perlu ngaca sebentar nih. Kalo di logika memang ya,
harusnya sudah berusaha keras harusnya sukses. Tapi coba kita renungkan dulu,
rejeki itu bakalan sampai ke kita kalau tidak ada penghalang. Penghalang? Ya
tentu saja ada penghalang yang menyebabkan rejeki kita tidak sampai ke kita.
Apa saja sih penghalangnya? Jawabannya bisa beragam ya teman-teman. Dari
perilaku kita sendiri misalnya, kita masih iri sama teman kita yang sudah
sukses duluan. Suka nyinyirin mereka di belakang, padahal kan mereka
tidak bersalah dengan kegagalan yang kita dapatkan. Terus lihat teman kita yang
lagi kesusahan bukannya dibantu kitanya malah mengindar, banyak alasan.
Membantu orang lain tidaklah harus berupa materi saja, tapi kita bisa
mendengarkan keluh kesah mereka meskipun kita juga sedang kesusahan. Setidaknya
kita bisa menjadi pendengar yang baik. Terus kita lihat ada orang yang
minta-minta kita tidak memberinya, ya meskipun kita tidak tahu apakah mereka
benar-benar tidak bisa mencari rejeki dengan bekerja. Setidaknya kita niatkan
hal tersebut untuk bersedekah, kita harus ingat apa yang kita berikan pasti
Tuhan akan mengembalikannya berkali-kali lipat kepada kita.
Jadi rejeki itu harus dijemput dan
harus dicari dengan jalan yang benar. Tidak cukup usaha keras saja, tapi kita
juga harus meminta pertolongan Tuhan. Karena semua yang ada didunia ini sudah
ada skenarionya tinggal kita mengikuti dan berusaha dengan berbagai cara tanpa
menentang Tuhan.
Komentar
Posting Komentar